Semarang,
Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya
(Limbah B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu (13/10/2019),
melakukan Kongres Sampah yang bertempat di Desa Kesongo Kec. Tuntang, Kab. Semarang tanggal 12 Oktober 2019. Dihadiri oleh Wakil Gubernur Jateng, Dirjen PSLB3, Para Bupati/Walikota atau yang mewakili dengan peserta lebih dari 1000 orang.
Kongres ini dihadiri dari 17 narasumber
dengan dibagi kedalam 5 Komisi antara lain :
Komisi 2 pengembangan iptek
penanganan sampah
Komisi 3 regulasi dan kebijakan penangan
sampah
Komisi 4 penguatan dan sinergi
persampahan
Komisi 5 gerakan anti sampah
Tujuan kongres adalah terbangunnya sinergi
pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir dengan putput maklumat
dan rekomendasi utk perbaikan kebijakan dan strategi
pengelolasm sampah. Hal yg penting setelah melaksanakan kongres ini
adalah menyamakan data adipura dengan data di provinsi utk masing2
kab/kota utk pengelolaan sampahnya shg menjadi fokus dlm pengelolaan
sampah di kab/kota.
Direktur Jenderal PSLB3 mengatakan
"dalam pengelolaan sampah harus mengacu pada jakstrada dimana didalamnya
ada target pengurangan tahun 2025 30 % sampah dikurangi dan 70%
sampah tertangani sehinggac 100 persen sampah tidak terbuang ke lingkungan
3 hal yang harus masuk dalam diskusi
komisi antara lain :
1. Gerakan pengurangan sampah dari diri
sendiri. Faktor utamanya adalah adanya kesadaran dalam diri sendiri
misalnya untuk belanja membawa tas belanja sendiri tdk menggunakan kantong
kresek.
2. Pendekatan Sirkular Ekonomi. Dimana sampah
menjadi berkah untuk menggerakan roda ekonomi. Faktor kuncilnya adalah
dengan memilah sampah sehingga sampah menjadi berkah apabila dikelola
3. Pendekatan Teknologi
Dengan pendekatan teknologi sampah dapat digunakan
sebagai energi"
Kongres Sampah sesi pertama yang berlangsung di Desa Kesongo, Semarang, Jawang Tengah, Sabtu (12/10/2019) berhasil melahirkan empat rekomendasi. Empat rekomendasi ini nantinya akan disampaikan kepada Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Panitia Kongres Sampah Putut
Yulianto mengatakan, salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam sesi pertama
adalah soal edukasi. "Soal edukasi persampahan terutama soal pemilahan,
alat angkut, fasilitas termasuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representatif
dan dukungan anggaran dari pemerintah," kata Putut.