Sampah plastik multilayer merupakan salah satu jenis sampah yang sulit
di daur ulang, sehingga kebanyakan dari sampah tersebut menjadi residu dan
nasibnya berujung di TPA). Padahal permasalahan utama dalam penanganan sampah
adalah banyaknya sampah yang masuk ke TPA.
Namun, kini sampah plastik residu ternyata dapat
diolah menjadi bahan bakar alternatif refused derived fuel (RDF) yang memiliki
nilai ekonomi tinggi lho sobat, seperti yang dilakukan oleh pengelola Sentul
City Recycle Center (SCRC) yang melayani pengolahan sampah khusus untuk kawasan
perumahan Sentul City dan sekitarnya.
Produksi RDF yang dilakukan oleh SCRC
dimulai dengan proses pemilahan sampah baik melalui bank sampah maupun pusat
daur ulang yang mereka miliki. Rdf hasil produksinya kemudian dipasarkan ke
industri semen sebagai bahan bakar alternatif. Melalui proses produksi RDF
plastik residu, SCRC mampu mengurangi jumlah timbulan sampah plastic residu
yang dikirim ke TPA hingga di bawah 2% .
Hal inilah yang disampaikan oleh
pengelola SCRC dihadapan Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam kunjungan kerja,
didampingi oleh Dirjen PSLB3, Rosa Vivien Ratnawati, dan Sesditjen PSLB3, Sayid
Muhadhar, ke fasilitas TPS-3R milik SCRC di Kawasan Sentul pada hari Selasa
(10/1/2023) kemarin.
“Inovasi (seperti yang dilakukan oleh SCRC di
wilayah Sentul) ini sangat bagus. Sebab permasalahan utama dalam penanganan
sampah adalah banyaknya jumlah sampah yang masuk ke TPA. Sedangkan dengan cara
ini, jumlah sampah yang masuk ke TPA bisa jauh berkurang bahkan sampai tidak
ada, maka sebagian permasalahan sampah bisa selesai. Disamping itu bisa
mengurangi emisi karbon juga” ujar Menteri Siti (10/1).
Menteri LHK meminta Dirjen PSLB3 untuk
terus mengembangkan model pengelolaan sampah di kawasan pemukiman, seperti yang
dilakukan SCRC, dengan membuat pilot project pada 5-10 kabupaten dengan pola
khusus, yakni Kelola Sampah pada Lingkungan Pemukiman Kawasan Ibu Kota
Kecamatan (IKK).
Pada kesempatan tersebut, Dirjen PSLB3
berkomitmen akan menindaklanjuti arahan Menteri LHK guna mewujudkan Zero Waste
Zero Emission Tahun 2030