Pemerintah
melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggandeng ojek
online untuk
mendorong penggunaan tas belanja guna ulang. Ini sebagai solusi pengganti
kantong plastik sekali pakai.
"Teman-teman
dari ojek online ini adalah salah satu ujung tombak dalam upaya pengurangan sampah
plastik di Indonesia, kita tahu banyak yg WHF semakin banyak pemesanan makanan
secara online, dan itu meningkatkan sampah plastik," ujar Direktur
Jenderal PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Rahmawati, dalam acara "Peluncuran Tas
Belanja Guna Ulang,".
Mengutip survei yang dilaksanakan oleh LIPI,
Rosa mengatakan penggunaan jasa layanan antar meningkat dua kali lipat selama
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang berkontribusi meningkatkan penggunaan
sampah plastik. Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan dapat menurunkan
penggunaan sampah plastik di Indonesia.
Rosa
Vivien Ratnawati juga mengatakan "Pemerintah sudah punya peraturan
presiden 97/2017, menargetkan pengurangan sampah 30 persen di tahun 2025, di
samping pengurangan sampah itu 70 persen, artinya 100 persen sampah terkelola,
sampah tidak terbuang begitu secara ilegal ke lingkungan,".
Beliau
melanjutkan "Kegiatan ini sangat menunjang untuk pengurangan 30 persen
lagi, dan saya harapkan juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mengurangi menghasilkan sampah plastik,".
Acara
"Peluncuran Tas Belanja Guna Ulang" tersebut dihadiri oleh perwakilan
mitra pengemudi dari tiga platform ojek online, yaitu Maxim, Grab dan Gojek.