Saat
ini cuaca panas terik melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kondisi yang
dipicu oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang saling
menguatkan membuat musim kemarau tahun 2023 menjadi lebih kering dan panjang
serta curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.
Kondisi
kekeringan dan adanya sumber percikan api yang berasal salah satunya dari
puntung rokok diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya kebakaran di TPA. Contohnya kebakaran TPA Regional SARBAGITA Suwung Bali yang terjadi sejak
Kamis (12/10) lalu.
Upaya pemadaman api di TPA Suwung dilakukan melalui 3 (tiga) tipe operasi,
yaitu: operasi darat dengan melakukan penyiraman air menggunakan damkar/truk
tangki, operasi udara dengan water bombing, dan operasi oleh tim Manggala Agni
dengan pola injeksi zat aditif dan air ke dalam tumpukan sampah. Metode ini
dipilih karena tingginya kandungan gas metana di TPA Suwung.
Saat inspeksi ke TPA Suwung, Selasa (17/10) kemarin, Dirjen PSLB3 menyampaikan
apresiasi secara langsung kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan
bekerja keras berupaya memadamkan api, khususnya kepada tim Manggala Agni Daops
Gowa Balai PPI Sulawesi KLHK, BNPB, BPBD Provinsi Bali, UPTD lingkup Pemda
Provinsi Bali dan regional Kota Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan
(Sarbagita), Polda Bali, Kodam IX/Udayana, dan tim KLHK yang terdiri dari P3E
Bali Nusra KLHK, Brigdalkarhutla Sylvaraksaka Balai PPI Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara, serta BKSDA Bali.
“Sekali lagi saya mengapresiasi dan terimakasih DITJEN PPI yang
telah menugaskan tim Manggala Agni Sulawesi ke Bali untuk pemadaman api dengan
metode injeksi air” ujar Rosa Vivien.
Pada kesempatan ini, Dirjen PSLB3 juga menyampaikan arahan kepada pemerintah
daerah lainnya untuk melakukan langkah pencegahan, agar tidak ada lagi
kebakaran TPA.
“Kepada daerah-daerah yang TPA-nya masih open dumping, tolong segera melakukan
penutupan sampah dengan tanah, melakukan kontrol suhu dan komposisi gas secara
berkala. Saat ini sudah ada 25 TPA yang terbakar karena musim panas dan kering.
Jangan
sampai bertambah lagi” tutup Rosa Vivien.