Tahukah kalian kalau di awal Mei 2023 ini, lebih dari 170 negara bertemu
untuk melakukan akselerasi aksi untuk mencapai target pengelolaan bahan kimia
dan limbah berwawasan lingkungan melalui pertemuan Conference of the Parties
(COP) Konvensi Basel, Rotterdam dan Stockholm di Jenewa, Swiss?
Pertemuan yang berlangsung sejak tanggal 1-12 Mei 2023 dan diikuti oleh
sekitar 1800 peserta merupakan pertemuan COP ke-16 untuk Konvensi Basel serta
pertemuan COP ke-11 untuk Konvensi Rotterdam dan Konvensi Stockholm.
Pada pertemuan ini, Direktur Jenderal
PSLB3 KLHK, Rosa
Vivien Ratnawati, memimpin delegasi
Indonesia dalam tiga pertemuan tersebut. Delegasi Indonesia terdiri dari
perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Luar
Negeri, Kementerian Perindustrian dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Selama dua minggu pertemuan, ketiga Konvensi
akan mendiskusikan sejumlah agenda yang belum terselesaikan dan proposal baru
yang diajukan oleh beberapa negara Pihak konvensi, diantaranya menyepakati
masuknya bahan kimia baru dalam Konvensi Rotterdam dan Konvensi Stockholm,
mengadopsi pedoman limbah plastik, meningkatkan persetujuan atas dasar prior
informed consent/PIC dari Konvensi Basel, serta mengadopsi amandemen yang
diajukan dalam Konvensi Rotterdam. Konvensi BRS juga
diharapkan dapat menangani masalah secara terintegrasi dan holistik untuk tiga
krisis planet yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi.
Selama penyelenggaraan COP-BRS 2023, sejumlah side events dengan berbagai topik terkait dengan isu bahan dan limbah berbahaya dan beracun juga akan diadakan oleh berbagai organisasi lingkungan hidup dari berbagai negara. Pertemuan COP-BRS tahun ini juga menyambut masuknya Kepulauan Solomon sebagai negara Pihak baru Konvensi Basel dan Italia sebagai negara Pihak baru Konvensi Stockholm.