Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat komitmen pemerintah daerah
dalam pengelolaan sampah. Kampanye “Jelajah Bersih Negeri 2023” digiatkan
melalui aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta untuk menggerakkan peran aktif
seluruh pihak di setiap kota yang dikunjungi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan
Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati saat menyambut rombongan
pesepeda yang telah tiba di Kabupaten Indramayu Jawa Barat (14/2) menyampaikan,
“Tur kampanye sepeda dari Bali hingga Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan
menuju Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari nanti. Melalui
momentum ini, kita mendorong semua pihak dalam mewujudkan tuntas kelola sampah
untuk kesejahteraan masyarakat.”
Dalam sambutannya, Vivien memaparkan bahwa peringatan
HPSN 2023 bertujuan untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam melaksanakan
pengelolaan sampah, serta menumbuhkan partisipasi publik dalam upaya
mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya.
"Keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan
sampah melalui multi stakeholder perlu kita tingkatkan, karena keberhasilan
upaya pengelolaan sampah memerlukan kolaborasi program baik pusat, daerah,
dunia usaha dan masyarakat," ujar Vivien.
Peringatan HPSN turut mendorong peran aktif produsen dan
pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah
sebagai bahan baku ekonomi. Vivien meyakini bahwa pengembangan rantai nilai
pengelolaan sampah di seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat
dilakukan di setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif kepada
penurunan emisi di sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lainnya.
Aksi tur kampanye Jelajah Bersih Negeri 2023 dimulai
sejak 8 Februari 2023 di Bali dengan pelepasan rombongan pesepeda oleh Wakil
Menteri LHK. Tim pesepeda tersebut terbagi dua jalur menempuh Bali hingga
Jakarta, yaitu tim jalur utara yang melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya,
Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim yang melalui jalur selatan
dimulai dari Yogyakarta menuju Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan
Jakarta.
Dalam kurun waktu 10 hari perjalanan, tim Jelajah Bersih
Negeri sudah mengunjungi lokasi-lokasi best practice pemanfaatan rantai nilai
pengelolaan sampah, seperti di Desa Penglipuran yang merupakan Tempat Olah
Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung Bali. Selanjutnya memotret partisipasi
publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, pengolahan
sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya, pengembangan refuse derived
fuel (RDF) di PT Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar
di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu.
Bupati Indramayu Nina Agustina dalam sambutannya turut
menyampaikan tekad agar Indramayu harus bersih dari persoalan sampah.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah sampah dibutuhkan program pengelolaan yang
komprehensif dan terpadu dari hulu sampai hilir.
"Kesuksesan pengelolaan sampah ini, tidak bisa hanya
dicapai oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan peran seluruh stakeholder,
mulai dari elemen masyarakat, BUMN, BUMD, dan korporasi agar memberikan manfaat
bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan akhir, sekaligus menjadi sumberdaya
yang memiliki nilai guna dan nilai jual,” ungkap Nina.
Nina menjelaskan, pemerintah Kabupaten Indramayu telah
menyusun Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) yang dijabarkan dalam Peraturan
Bupati Indramayu Nomor 50 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis, mengacu kepada Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas)
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.
"Pemerintah Kabupaten Indramayu menginisiasi
beberapa program guna memenuhi target penanganan sampah 70 persen pada tahun
2025. Diantaranya, pencanangan program Gerakan Masyarakat Memilah yang
dilaksanakan secara masif termasuk memfasilitasi pembentukan bank sampah di
seluruh desa," jelasnya.
Selanjutnya Dirjen PSLB3 beserta Bupati Indramayu melepas
tim sepeda Jelajah Bersih Negeri jalur utara untuk menuju ke Jakarta. Pelepasan
tim sepeda turut diikuti oleh Direktur Penanganan Sampah, unsur Unit Pelaksana
Teknis KLHK di Jawa, serta Forkopimda Kabupaten Indramayu Jawa Barat.