Labuan Bajo, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu, 6 Maret 2020.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B.
Pandjaitan, bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya
Bakar, memimpin aksi bersih pantai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, yang
diikuti lebih dari 10.000 peserta, Jumat (6/3/2020).
Aksi bersih pantai ini merupakan rangkaian dari Hari Peduli Sampah
Nasional (HPSN), yang dilangsungkan sejak 1 Februari hingga Agustus 2020.
Secara nasional HPSN difokuskan pada lima destinasi pariwisata super prioritas,
yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang.
Ribuan peserta yang mengikuti aksi bersih pantai berasal dari unsur
pemerintah pusat, Pemda, UPT dan unit kerja KLHK, TNI, Polri, Ibu PKK, generasi
muda milenial, komunitas lingkungan, pelajar, pramuka, LSM, operator wisata
selam, wisatawan, nelayan dan masyarakat.
"Pengelolaan sampah yang baik memerlukan peran aktif dari Pemda.
Kita harus perangi sampah bersama. Sampah adalah musuh besar dan musuh masa
depan Bangsa karena jika tidak diperangi, maka dampaknya akan dirasakan anak
cucu kita kelak," pesan Menko Luhut.
Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan HPSN 2020 menandai era
baru pengelolaan sampah di Indonesia yang dilakukan secara terpadu dari hulu ke
hilir.
"Selama 2015-2019 sudah dikeluarkan berbagai kebijakan penanganan
sampah. Ini memacu lebih baik keterlibatan masyarakat," kata Menteri Siti
Nurbaya.
Dukungan partisipasi publik yang tinggi ditandai dengan semakin
meningkatnya kelompok masyarakat terlibat dalam agenda-agenda Hari Peduli
Sampah. Bila pada tahun 2015 yang terlibat hanya 1.100 kelompok di 18 kabupaten/kota,
maka pada tahun 2019 telah mencapai 5.440 komunitas yang melibatkan 9,5 juta
masyarakat di 186 Kabupaten/kota.
Keterlibatan perempuan juga meningkat di 1.172 Bank Sampah pada 2014
menjadi 8.036 Bank Sampah di tahun 2019.
Saat ini sudah ada 21 Propinsi dan 353 Kabupaten/Kota yang telah
menetapkan dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) dalam pengelolaan
sampah dengan target pengelolaan sampah 100 persen pada tahun 2025.
32 Pemda juga telah menerbitkan kebijakan pembatasan sampah, khususnya
sampah plastik sekali pakai, hal ini secara signifikan juga mendorong perubahan
perilaku masyarakat, khususnya kalangan millenial serta juga para
produsen.
''Saya menyampaikan penghargaan tinggi dan rasa terima kasih atas
antusiasme masyarakat yang bergerak dan berkolaborasi membangun pengelolaan
sampah yang lebih baik, dengan gaya hidup minim sampah dan pilah sampah yang
sekarang menjadi trend baru," kata Menteri Siti.
Selain itu ada Aksi bersih sampah yang melibatkan 22 penyelam ini,
dilakukan di kedalaman 5 dan 10 meter, pada luas area 150 meter. Hasil yang
didapatkan berupa sampah sekitar 48,99 kg, yang terdiri dari plastik daur ulang
86 buah (23,8 kg), plastik sekali pakai 46 buah (9,3 kg), kertas 2 buah (0,07
kg), karet 2 buah (0,1 kg), tekstil 1 buah (0,07 kg), kayu 2 buah (10,96 kg),
logam 9 buah (0,07 kg), dan kaca 3 buah (4,62 kg).
Inspektur Wilayah II KLHK Sumarto, selaku koordinator Komunitas Selam
KLHK, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih para penyelam
dalam rangka HPSN Tahun 2020.
"Jadi pada pelaksanaannya dibagi 4 grup, keempatnya bertemu di satu
point pertemuan. Kita kumpulkan sampahnya, diangkut ke pesisir. Selanjutnya
kita pilah menjadi 10 jenis sampah.
Dari masing-masing jenis itu kita timbang, contohnya plastik daur ulang
kita hitung jumlah dan beratnya yaitu sekitar 23 kg dan seterusnya. Setelah
dipilah, ditimbang, lalu dikirim ke pusat daur ulang," jelas Sumarto.
Pemilahan dilakukan untuk mengetahui jenis sampah apa yang dominan.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pengurangan sampah, khususnya
plastik.
"Kebijakan umum sampah pada prinsipnya harus dimanfaatkan, agar
memberikan manfaat ekonomi. Selain itu, prinsip pengelolaan sampah juga bisa
dengan 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recyle," pungkas Sumarto.
HPSN diperingati setiap tanggal 21 Februari, dan tahun ini mengambil tema, “Indonesia Bersih, Indonesia Maju dan Indonesia Sejahtera”. Setelah dari Labuan Bajo, pelaksanaan HPSN akan dilanjutkan di kawasan destinasi wisata Borobudur, Jawa Tengah.(*)