Pada hari Senin (4/11), Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Faisal Hendropriyono didampingi oleh Dirjen PSLB3 selaku Plt. Deputi Bidang PSLB3, @rosavivienratnawati menggelar Rapat Pengelolaan Sampah Makanan Sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HOREKA) sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan HIdup ke TPST Bantargebang pada tanggal 27 Oktober 2024 yang lalu.
Rapat ini juga dilakukan dalam rangka pelaksanaan program kerja 100 hari Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. Dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKJ Asep Kuswanto dan jajarannya serta para pelaku usaha HOREKA, Diaz menekankan untuk meminimalisasi timbunan sampah yang berakhir di TPA sebagai upaya penurunan emisi gas rumah kaca. "Sampah organik dari segi climate change kalau tidak diselesaikan akan mengeluarkan timbulan CH4 yang tinggi, sementara kita punya komitmen internasional untuk mengurangi gas rumah kaca" Ujar Diaz kepada peseerta rapat.
Menurut data SIPSN tahun 2023, komposisi sampah paling besar ada pada sisa makanan yaitu 49,87% atau setara 1.566.740 ton/tahun yang bersumber dari rumah tangga, pasar, HOREKA, dan perkantoran. Sementara itu jumlah HOREKA di DKJ berdasarkan data BPS tahun 2023 terdapat 870 hotel dan menurut data DKI Jakarta tahun 2022 ada 5.258 jenis usaha yang terdiri dari 4.460 restoran, 114 katering, dan 684 penyedia makan minum lainnya.
Selanjutnya telah diatur dalam pasal 2 ayat (1) Pergub DKI Jakara Nomor 102 tahun 2021, mewajibkan setiap penanggung jawab atau pengelola kawasan, dan/atau perusahaan, wajib melakukan Pengelolaan Sampah di dalam area dan/atau fasilitas yang menjadi tanggung jawabnya.
"Bahwa Sampah Bapak/Ibu sudah tidak dilayani lagi oleh Pemda DKJ tapi kemudian harus dikelola secara mandiri, inilah yang harus kita kejar bagaimana Kelola mandiri tanpa dilayani oleh Pemda, diharapkan dengan Kelola mandiri sampah yang dibawa oleh pihak ke 3 ke TPA Bantargebang tidak ada lagi berupa sampah makanan, namun residu sampah yang tidak terpakai lagi" tegas Rosa Vivien kepada para pelaku usaha Horeka.